Sabtu, 18 September 2010

Tatto

"...Awalnya mistis dan disegani, kemudian dicibir dan dibenci, lalu akhirnya menjadi trend fashion yang dicari. Ya, itulah Tatto a.k.a titi, rajah, body painting, atau body decorating, yang berkembang di tengah masyarakat dunia. Pada mulanya Tatto memiliki fungsi tradisi yang sarat akan makna religi dan simbol penanda status sosial dan spiritual seseorang. Hal ini bisa ditemui pada tradisi suku-suku kuno yang sebagian telah punah, dan sebagian lagi masih eksis hingga saat ini. Tapi ratusan tahun kemudian, justru stigma negatif yang menempel pada tatto. Para narapidana, mafia, penjahat kambuhan [bromocorah], hingga para kriminal amatiran, hampir semuanya menjadikan tatto sebagai identitas khusus yang membuat mereka menjadi berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Terjadi politisasi tubuh yang memarginalkan para pengguna tatto. Kini, tatto telah bertransformasi menjadi trend fashion dan kosmetik yang dipandang sebagai seni dan budaya populer yang secara tersirat menjadi bentuk “perlawanan” kaum muda terhadap segala dominasi nilai yang membelenggu...."
(Yanu E. Prasetyo, MTB, Hal 70)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar